Sejauh ini... sering timbul tanya di benakku, apa yang aku dapatkan yang tidak pernah terlepas sedikitpun dari pemberian Tuhan, apakah jawaban dari apa-apa yang aku butuhkan, atau jawaban dari apa-apa yang aku inginkan... Beberapa hal..ada yang mampu aku sadari bahwa itu adalah jawaban dari doaku, dari keinginanku, atau mimpiku.. Bahkan, beberapa hal... ketika otak penuh hasrat ini mencerna bahwa apa yang aku terima itu tidak seberapa (hhmm...dengan melihat orang lain sebagai pembanding sayangnya...) terkadang, suara lain juga ikut bicara bahwa "apa iya kalo diberi dengan konsekuensi lebih dengan prestise dan kompensasi yang lebih pula aku bakalan mampu??"... Kenapa juga nggak sering-sering introspeksi kembali ya... Haha...konyol juga memang.. Bahkan ketika makin akrab dengan rasa sedih ato sejenisnyisa yang punya efek samping air mata dan nggak mampu berkata apa-apa (baca: tenggorokan tercekat yang disertai sesak di dada), sering sekali ingin keluar dari situasi pressure seperti itu. Padahal...bisa jadi, emang lagi bagianku untuk terima hal-hal seperti itu, ato bisa jadi juga ketika banyak kemudahan di sana maka akan lebih buruk dampaknya bagiku. Dengan keterbatasan ini, banyak juga dibenturkan dengan pertanyaan - pertanyaan yang makin menggunung itu, dan yang nggak mudah untuk cari jawaban gamblangnya....
Keinginan....... Banyak sekali ya aku rasa... bahkan ketika sudah disortir pun... ketika mengingat kembali, mesti yo tetep ngisin-ngisini sangking banyaknya itu.. Ego dalam diri ini sering berkeras dengan kurang ajarnya untuk bisa dapatkan ato sekedar membayangkan pencapaian keinginan-keinginan itu. Bahkan jeleknya, ketika tidak tercapai saat itu sudah diusahakan (alias maksa maksudnya) yo dengan kurang ajarnya aku bergumam : "kok gini banget ya idupku", padahal... Jelas-jelas berlaku hukum sebab - akibat di sana... Harus belajar lebih ikhlas lagi saat doa & usaha udah dijabanin, lha kok susah?? Ya memang... Biar jadinya bisa terus mensyukuri apa-apa yang dimiliki dengan semua yang melatar belakanginya...
Sedangkan untuk kebutuhan... sering kali aku merasa membutuhkan ini itu, padahal bisa jadi ketika nggak berhasil dicapai ya karena memang aku nggak membutuhkan itu. Tapi luar binasa memang si nafsu ini dengan semua keinginannya... Kalo mau dirujuk pada contoh kasus... Ha ha... Banyak banget, jujur aja, jadi bingung mau milih yang mana, bisa pada tulisan berikutnya mungkin (kalo nggak males nuangnya...) Tapi emang paling simpel mbayangin ketika itu semua adalah tentang aku, tentang keinginanku, dan tentang kebutuhanku, sayangnya... Seperti pernyataan seorang teman... Ya terkait satu sama lain, aku dengan orang lain, keinginanku dengan keinginan orang lain, dan kebutuhanku dengan kebutuhan orang lain...